Kuliah Umum Internasional Pengaruh Reputasi terhadap Perusahaan
Pusat Kajian Bisnis dan Perbankan STIE Perbanas Surabaya bekerjasama dengan Program Studi (Prodi) Magister Manajemen menggelar Kuliah Umum bertajuk "Does Reputation Matter for Firm Risk in Developing Countries" pada Sabtu, 13 Maret 2021. Berlangsung melalui media Zoom, acara ini menghadirkan narasumber dari Universiti Malaysia Sarawak, Malaysia, Associate Prof. Dr. Evan Lau.
Pada paparan via virtual, Associate Prof. Dr. Evan Lau melakukan penelitian untuk ini menguji pengaruh reputasi perusahaan terhadap risiko perusahaan di negara berkembang dengan sampel 256 perusahaan indonesia untuk periode 2011 sampai 2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan dua langkah Generalized Methods of Moment (GMM).
Penelitiannya menghasilkan lima temuan penting, yaitu: (a) Perusahaan dengan pameran risiko total lebih rendah (volatilitas pengembalian saham) dan risiko tail lebih rendah, namun, tidak ada pengaruh penting terhadap risiko default; (b) Perusahaan dengan leverage tinggi menggunakan pengaruh reputasi untuk risiko total kurang, risiko tail, dan risiko default; (c) Perusahaan dengan leverage rendah hanya nikmati efek reputasi terhadap risiko total kurang, tetapi tidak ada pengaruh reputasi terhadap risiko tail dan risiko default; (d) Perusahaan dengan profitabilitas tinggi memanfaatkan reputasi untuk mengurangi risiko tail dan risiko default; (e) Perusahaan dengan profitabilitas rendah memiliki risiko tail kurang saat reputasi mereka tinggi. Bukti ini berkontribusi pada literatur dengan mengungkap penentu risiko yang penting dan sebelumnya tidak teridentifikasi, yaitu reputasi. Ini menawarkan wawasan kepada para pemangku kepentingan bahwa reputasi penting.
Associate Prof. Dr. Evan Lau menyimpulkan, reputasi merupakan faktor penting untuk risiko berbasis pasar, terutama untuk pasar keuangan yang sedang berkembang seperti Indonesia. Kedua, reputasi tidak mempengaruhi risiko gagal bayar yang menyiratkan bahwa reputasi buruk perusahaan tidak akan merugikan secara finansial. Selain itu, dalam temuannya menunjukkan bahwa tingkat pinjaman yang berbeda dan tingkat keuntungan yang berbeda akan memiliki efek reputasi yang berbeda.
Lanjutnya, perusahaan harus menyusun strategi reputasinya untuk mendapatkan eksposur risiko yang lebih baik di pasar keuangan. Meskipun reputasi secara keseluruhan tidak mempengaruhi kinerja keuangan, perusahaan dengan pinjaman tinggi dan perusahaan dengan profitabilitas tinggi masih memerlukan reputasi tinggi untuk mengurangi risiko gagal bayar mereka. (eko/humas)