SEJAK Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pandemi COVID-19 di seluruh dunia, masa depan dunia pariwisata menjadi suram. Kondisi yang menuntut untuk menjaga jarak dan mengurangi jumlah orang yang berkumpul membuat banyak tempat wisata menjadi sepi dan tidak sedikit yang memutuskan untuk menutup usahanya. Salah satu tempat wisata di Indonesia yang terkena dampak dari pandemi ini adalah Malioboro. Kawasan yang merupakan ikon wisata belanja terbesar di Yogyakarta itu pun sempat tutup dan sepi selama beberapa bulan terakhir akibat pandemi covid - 19 ini. Pasalnya tidak hanya beberapa toko yang di Malioboro yang tutup, melainkan juga para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasanya memenuhi sepanjang kawasan tersebut juga memilih untuk menutup usahanya untuk sementara waktu. Hal ini membuat jalanan Malioboro yang biasanya selalu ramai oleh wisatawan lokal maupun asing itu kini menjadi seperti jalan - jalan lainnya, sepi. Imbasnya tidak hanya pemilik toko yang merugi namun juga agen dan produsen. Semua bisnis pariwisatapun di Malioboro menjadi lumpuh, termasuk usaha pengrajin sandal wisata. (*)

Baca Selengkapnya disini

*Penulis: M. Rifqi dan Nadia Fidy Ashary Mahasiswa Magister Manajemen STIE Perbanas Surabaya terbit di Radar Surabaya pada Selasa, 15 Desember 2020