Selasa, 08 Januari 2019, STIE Perbanas Surabaya melakukan workshop strategi memenangkan hibah penelitian dan pengabdian masyarakat Kemenristekdikti untuk mengetahui strategi memenangkan hibah penelitian dari kemenristekdikti dan pembuatan laporan keuangannya. Sedikitnya ada 50 dosen internal STIE Perbanas Surabaya yang tertarik mengikut workshop tersebut.

Dalam kesempatan ini, pembicara yang dihadirkan adalah Irwan Trinugroho, SE., M.Sc., Ph.D., seorang editor di jurnal internasional. Pihaknya berbagi mengenai strategi untuk dapat masuk ke jurnal bereputasi internasional. Bahkan, segenap peserta diberikan trik mendapatkan dana hibah penelitian. “Strategi untuk bisa memperoleh pendanaan kemenristekdikti yaitu bahwa hibah harus dituliskan dalam jurnal yang bereputasi,” ungkapnya.

Selain itu, workshop ini juga mendatangkan Mayastuti, SE., MSM. Pihaknya lebih memaparkan tentang penyusunan laporan keuangan yang diinginkan oleh dikti sehingga ketika terdapat pemeriksaan DPK itu tidak menjadi masalah. ”Peneliti harus selalu melaporkan penggunaan keuangannya, untuk mendapatkan laporan keuangan yang baik,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Dr. Muazaroh, S.E., M.T., selaku Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIE Perbanas Surabaya mengungkapkan workshop ini digelar dengan tujuan untuk melatih kemampuan dosen untuk bisa memenangkan hibah-hibah. Pasalnya, salah satu unsur penilaian apakah perguruan tinggi itu berkualitas bagus atau tidak itu dapat dinilai dari penelitian dan pengabdian yang dilakukan oleh para dosen. Oleh karena itu, komponen tersebut menjadi nilai strategis bagi STIE Perbanas Surabaya agar dosen dapat melakukan penelitian maupun pengabdian dari berbagai sumber pendanaan.

Lanjutnya, sumber pendanaan terbesar pertama berasal dari dikti. Kemudian, kedua berasal dari internal atau yang disediakan oleh STIE Perbanas Surabaya sendiri, namun jumlahnya tidak terlalu besar. Kemudian, setiap kali selesai mengadakan acara atau workshop seperti ini, seluruh dosen selalu menyusun proposal sehingga hasilnya dapat dibuktikan dari perolehan hibah pendanaan dikti untuk penelitian. ”Pada tahun 2018, sekitar 1,5 milyar ditambah dengan perolehan hibah pengabdian. Jadi, jumlah perolehan keseluruhan sekitar 2 Milyar dari hibah dikti selain penelitian internal,” ungkapnya.

Dr. Muazaroh, S.E., M.T., pun berharap setelah dilakukan acara ini, dosen-dosen dapat membuat proposal penelitian maupun pengabdian dikti yang bagus. Nantinya semakin banyak proposal penelitian maupun pengabdian yang bisa didanai oleh dikti dan dampaknya adalah ke tulisan yang dimuat dijurnal pereputasi yang semakin banyak nanti arahnya akan ke akreditasi prodi, institusi yang semakin bagus. (Chitra.r)