Mix Method is Solution of Research
STIE Perbanas Surabaya tidak pernah berhenti untuk memfasilitasi para mahasiswanya dalam peningkatan kompetensi sampai dengan memberikan kemudahan dalam pemecahan kesulitan mata kuliah. Seperti halnya yang dilakukan oleh Program Studi Magister Manajemen pada Sabtu, (18/6) menggelar Kuliah Umum bertema “Kuliah Umum, Mix Method= Metode Kualitatif dan Kuantitatif dalam Penelitian”. Bertempat di Auditorium Kampus 1 STIE Perbanas Surabaya, acara tersebut diikuti oleh ratusan mahasiswa setempat, mulai dari mahaiswa Sarjana hingga Magister.
Kuliah Umum kali digelar dengan tujuan untuk peningkatan kemampuan akademis, khususnya di bidang metodologi penelitian. Bagi program sarjana, materi metode penelitian ini berguna untuk pengayaan pada pembahasan, sedangkan bagi program magister berguna untuk pengayaan pembahasan dan pengambilan keputusan dalam suatu instansi tempat mahasiswa S2 itu bekerja. Ketua Program Studi Magister Manajemen, Prof. Dr. Tatik Suryani, Psi., MM., meyampaikan bahwa acara tersebut diberikan kepada mahasiswa lintas program studi. ”Acara kuliah umum Mix Methods tidak hanya diperuntukkan bagi Mahasiswa S2 yang sedang mengerjakan tesis, tetapi juga untuk Sarjana yang menyusun skripsi. Saya harap Saudara memperhatikan materi yang disampaikan dan menerapkannya pada penelitian saudara,” paparnya dalam sambutan.
Kegiatan kuliah umum kali ini menghadirkan pembicara dari ahli yang sudah berpengalaman dalam penelitian. Sosok yang di maksud adalah Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Prof. Christantius Dwiatmadja, SE, ME, Ph.D. Acara yang dipandu oleh Dr. Dra.Ec. Iramani, M.Si. (Dosen STIE Perbanas Surabaya) diawali dengan perkenalan dan dilanjutkan ice breaking yang disampaikan oleh pembicara.
Untuk menarik antusiasme peserta, pembicara berinisiatif memberikan ice breaking berupa pertanyaan yang mencerminkan kepribadian seseorang melalui media gambar, yaitu segitiga, segiempat, huruf Z, dan lingkaran. Berdasarkan hasil dari voting jawaban, mayoritas peserta kuliah umum memilih lingkaran, menurut psikolog hal itu mendeskripsikan tipe pribadi yang bisa dipercaya, diajak bergaul, suka bercanda, dan hypersex. Sontak jawaban tersebut membuat gelak tawa dan menumbuhkan semangat audiens untuk memahami materi yang akan disampaikan.
Pria kelahiran Denpasar ini menyampaikan materi secara detail tentang penelitian kuantitatif maupun kualitatif dari segi alasan dan cara membuat penelitian. Beliau juga mendeskripsikan tokoh-tokoh inspiratif yang menginspirasi penelitian, diantaranya: Hofstede, seorang tokoh hebat asal Belanda usia 86 tahun yang membuat penelitian di bidang budaya dengan responden 116.000 di 50 negara. Menurutnya, kehidupan atau rutinitas mahasiswa itu seharusnya membanyak aktivitas membaca jurnal. ”Banyak baca, banyak tahu, banyak lupa. Sedikit baca, sedikit tahu, sedikit lupa. Tidak membaca, tidak tahu, tidak lupa. Ide yang briliant itu muncul dari membaca, mendengar, dan membuat catatan” tegas Prof. Christantius.
Pada dasarnya, perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantittif terletak pada waktu dan tujuan penggunaan. Misalnya, penelitian kualitatif digunakan ketika penelitian tersebut berhubungan dengan interaksi kepada orang lain, sedangkan penelitian kuantiatif digunakan untuk menginterpretasi, mengiluminasi, dan mengilustrasikan. Selain, unsur waktu dan tujuan, perbedaan kedua jenis penelitian itu dapat dilihat dari segi pertanyaan yang harus diingat ketika membuat penelitian. Hal tersebut menjadi kekuatan kedua jenis penelitian. Prof. Christantius menyimpulkan bahwa penelitian yang susah adalah penelitian kuantitatif karena harusmeneliti persepsi dengan menilai suatu kepemimpinan. Sementara, penelitian kualitatif berhenti pada mini teori atau pembuatan model yang nantinya di tes kembali oleh orang lain.
Keingintahuan peserta pun cukup tinggi, terbukti sejumlah peserta mengajukan pertanyaan melalui sesi tanya jawab. Peserta yang mengajukan pertanyaan, di antaranya Rahmat Fajar, Bambang Indriawan, dan Dwi Karyayuris. Salah satu pertanyaan yang diajukan oleh Dwi Karyayuris, ”Bagaimana jika menggunakan metode Kuallitatif dengan metode 7P bauran pemasaran terkait dengan permasalahan transportasi online dengan tantangan waktu yang singkat?” Pembicara pun menjawab, dalam kualitatif harus di cek menggunakan metode triamulasi dengan mengecek sumber informasi dan memastikan validnya informasi dengan cara bertanya ke responden, yaitu supir serta menyaring informasi yang penting, benar, dan dipertanggungjawabkan.
Sebelum acara berakhir, Prof. Christantius turut menyampaikan kebanggaannya bisa hadir di STIE Perbanas Surabaya dengan nuansa yang semakin baik dan menyenangkan. ”Ini kali kedua saya ke STIE Perbanas Surabaya dan saya senang dengan antusias yang dibangun oleh mahasiswa STIE Perbanas,” jelasnya.
Diharapkan penyelenggaraan kuliah umum ini dapat membantu para mahasiswa dalam menentukan metode penelitian yang tepat. ”Semoga kegiatan perkuliahan umum ini menjawab kegalauan yang dialami mahasiswa dalam pembuatan skripsi dan tesis, sehingga kuliah ini memberikan manfaat untuk ke depannya,” harap Dr. Dra.Ec. Iramani, M.Si. (Denis/Eko)