Cita-Cita Mulia Anak Seorang Tukang Bangunan, Berikut Ceritanya
Suasana haru dan menyentuh kalbu kini menyelimuti penutupan Wisuda Periode I Tahun 2019 STIE Perbanas Surabaya. Bagaimana tidak, sosok gadis kelahiran Pacitan, 29 September 1997 menunjukkan kebanggaannya terhadap sosok orang tua. Di tengah perayaan wisuda kemarin, Sabtu (22/6) di Vasa Hotel Surabaya, wisudawati bernama lengkap Tanza Dona Pertiwi, S.E., memberikan sebuket bunga kepada orang tuanya sebagai simbol kasih sayang terhadap keduanya.
Anak kedua dari pasangan Kardiono dan Suratun ini berangkat dari keluarga kurang mampu. Demi meraih asa untuk menaikan derajat orang tua, gadis yang akrab disapa Tanza mengaku sangat beruntung bisa kuliah di STIE Perbanas Surabaya dan lulus dengan Indek Prestasi Komulatif (IPK) 3,93.
”Motivasi terbesar kuliah ini saya ingin mengangkat derajat orangtua alasan memilih ekonomi syariah karena saya ingin ikut berperan sebagai generasi yang mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia,” ungkapnya.
Lulusan terbaik angkatan pertama dari Program Studi (Prodi) Sarjana Ekonomi Syariah STIE Perbanas Surabaya kini sudah bekerja di salah satu bank ternama, yakni Bank Central Asia (BCA) sebagai Admin Support. Meski profesi ayahnya sebagai tukang bangunan dan ibunya seorang petani, lantas tak menyurutnya Tanza meraih impian cemerlangnya di masa depan.
Selama kuliah, Tanza bersama kedua temannya Nia Anista dan Ristria Rendrarini telah berinovasi dengan membuat produk Sereal Mangga yang berkhasiat mengobati Diare. Selain itu, prestasi yang pernah di raih Tanza, antara lain: Peraih Pendanaan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2019, Juara 1 Esaay Competition di Perpustakan STIE Perbanas Surabaya, Juara 3 Bussines Plan Competition oleh FISIP UNAIR, dan Besk Dest Evaluation PKM Internal STIE Perbanas Surabaya.
Ditemui usai wisuda, Ayahnya Tanza, Kardiono mengaku kaget dan tidak menyangka ada acara mengaharukan untuknya. Menurutnya, Tanza bisa berkuliah dan mendapatkan kerja yang layak sudah menjadi kebanggaannya dan keluarga. Jadi, program beasiswa penuh sangat membantu anaknya berkuliah dan meraih cita-cita.
Sementara itu, Ketua STIE Perbanas Surabaya, Dr. Yudi Sutarso, S.E., M.Si., menyatakan kampus yang dipimpinnya saat ini turut mempedulikan anak kurang mampu untuk berkuliah melalui Program Beasiswa. Pemberian Beasiswa ini runtin diberikan setiap tahun kepada sejumlah mahasiswa. Hal ini selaras dengan cita-cita bangsa Indonesia dalam mencerdaskan anak bangsa di bidang pendidikan.
Lantas, keputusan wisudawan terbaik tersebut tentu berdasarkan berbagai kriteria yang sudah ditetapkan oleh kampus. Di antaranya: IPK tertinggi di antara semua lulusan pada masing-masing program studi, Ujian skripsi/LKP lulus pada ujian utama (tanpa mengulang), tidak pernah melakukan pelanggaran akademik, berprestasi akademik maupun nonakademik, dan aktif berkegiatan organisasi mahasiswa. (Ek0)