Kunjungan Studi, UWP Belajar Penerapan Penjaminan Mutu UHW Perbanas
Pusat Penjaminan Mutu Universitas Hayam Wuruk Perbanas menerima kunjungan studi banding dari Tim Penjaminan Mutu Universitas Wijaya Putra pada Kamis, (14/7). Bertempat di Ruang C401, kegiatan ini bertujuan untuk berdiskusi tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal yang sejauh ini menjadi bagian penting dalam pengelolaan perguruan tinggi.
Kepala Pusat Penjaminan Mutu UHW Perbanas, Dr. Luciana Spica Almilia, S.E., M.Si., menyambut baik kehadiran para tamu kunjungan yang didampingi timnya. Pihaknya menyatakan bahwa Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah bagian penting dalam menentukan arah tata kelola perguruan tinggi agar semakin baik. ”Kami pun senang bisa berbagi pengalaman bersama tim dari Universitas Wijaya Putra,” sambutnya kepada tamu kunjungan.
Lebih lanjut Luciana menyampaikan, Pusat Penjaminan Mutu Universitas Hayam Wuruk Perbanas kini ditunjuk oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi sebagai Perguruan Tinggi Mitra untuk menyelenggarakan Pembinaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Program Studi. ”Program studi yang diberikan pembinaan ini masing-masing memiliki peringkat akreditasi maksimal baik atau C sesuai dengan hasil pelaporan SPMI di Kemdikbud,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Ir. Mei Indrawati, MM., selaku Ketua Badan Penjaminan Mutu Universitas Wijaya Putra pun mengapresiasi atas sambutan baik di UHW Perbanas. Dirinya bersama tim merasakan banyak manfaat belajar SPMI di Kampus yang beralamatkan di Wonorejo Utara 16 Rungkut Surabaya. ”Terima kasih kami diberikan kesempatan untuk belajar tentang SPMI di Kampus UHW Perbanas,” ungkap Mei Indrawati.
Selama kunjungan itu, kedua belah pihak saling berdiskusi dan bertanya jawab tentang penerapan sistem penjaminan mutu. Hal tersebut berkaitannya dengan implementasi SPMI dari tingkat universitas, fakultas, hingga program studi. Bahkan, cara mengelola, pembuatan kuesioner, hingga pelaporannya dibahas dalam kunjungan studi tersebut. (eko/hms)