Dosen UHW Perbanas Siapkan Aplikasi Guna Tingkatkan Potensi Ekowisata Mangrove Medokan Ayu
Potensi wisata lokal Kota Surabaya khususnya Ekowisata Hutan Mangrove yang beragam, hal ini menjadi perhatian Tim Dosen Universitas Hayam Wuruk Perbanas. Pasalnya, usai meninjau di lokasi Mangrove Medokan Ayu Kecamatan Rungkut Surabaya, mereka berinisiatif untuk kerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat dalam rangka mempromosikan tempat wisata secara masif dan berkelanjutan. Hal tersebut dicanangkan melalui program Digital Lokal Market Ekowisata Mangrove Medokan Ayu.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Dosen UHW Perbanas, Hariadi Yutanto, S.Kom., M.Kom., menyampaikan program digital marketing yang diterapkan dalam Ekowisata Mangrove ini diawali dengan pelatihan pengelolaan website dan media sosial. Kedua komponen itu dijadikan olehnya landasan guna mempromosikan beragam spot wisata yang bisa dinikmati oleh para pengunjung.
”Luarannya nanti, kita akan siapkan Digital Local Market Mangrove Application Network (MANGAN) berbasis android dengan target pasar masyarakat umum khususnya wilayah Surabaya,” jelas Hariadi Yutanto di sela mengisi materi pelatihan pada Sabtu, (26/3).
Selain itu, pihaknya bersama tim menawarkan solusi media sosial interaktif yang dikelola oleh tim Pokdarwis Kebun Raya Mangrove Medokan Ayu sebagai wadah untuk mengeksplor spot-spot wisata setempat agar semakin menarik wisatawan lebih banyak. Adapun tim yang terlibat dalam kegiatan abdimas ini, yaitu: Hariadi Yutanto, Ellen Theresia Sihotang, Diah Ekaningtyas, Kartika Marta Budiana, dan Romi Ilham.
Sementara itu, Tamsir selaku Ketua Pokdarwis Ekowisata Mangrove Medokan Ayu menyambut baik program yang ditawarkan oleh tim UHW Perbanas. Dirinya pun berkeinginan wisata yang dikelolanya kini semakin maju dan terkenal baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.
Tamsir menyatakan setelah status pandemi Covid 19 turun level, Ekowisata Mangrove Medokan Ayu mulai ramai dikunjungi di akhir pekan. Titik wisata setempat yang ditawarkan, mulai dari Bosem, Wahana Wisata Air, Perahu Wisata, Gazebo, spot foto, dan lainnya. Dirinya pun sudah berencana untuk menambahkan wisata baru yaitu perahu wisata yang menuju ke laut atau lebih populer dengan sebutan wisata bahari.
”Di sini, termasuk wisata Gratis hanya membayar tiket parkir saja. Apabila pengunjung ingin berkontribusi, wisatawan bisa membeli 2 bibit mangrove seharga lima ribu rupiah untuk ditanam. Pengunjung sudah bisa menikmati wahana yang tersedia di Ekowisata Mangrove,” jelasnya.
Pihaknya pun berharap generasi milenial ini bisa ikut mempromosikan Ekowisata Mangrove Medokan Ayu ke beranda media sosial. ”Jadi program Digital Marketing dari UHW Perbanas ini sangat Pas untuk diterapkan di tempat wisata kami. Harapannya, ekonomi kreatif lokal kami bisa terangkat melalui program abdimas ini,” harap Tamsir.. (eko/hms)