Pada hari Sabtu, 10 Juli 2021 Program Studi Diploma berkolaborasi dengan Pusat Kajian Akuntansi Univeritas Hayam Wuruk Perbanas menyelenggarakan kegiatan Workshop Series 2 dengan Topik Konsep dan Praktik Akuntansi Pesantren: Mudah dan Praktis Berbasis Pedoman Akuntansi Pesantren. Narasumber dari Kegiatan ini adalah Dr. Kautsar Riza Salman, SE., MSA., Ak., BKP., SAS., CA (Pengurus IAI Bidang Akuntansi Syariah Wilayah Jatim, Kaprodi D3 Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya, Penulis Buku Akuntansi Syariah) dan Dr. Agus Samekto, SE., M.Si., Ak., CA (Ketua Forum Dosen Akuntansi Publik Jatim, Ketua Pusat Kajian Akuntansi Universitas Hayam Wuruk Perbanas). Workshop ini diselenggarakan secara daring dan di moderator oleh Dr. Dra Diah Ekaningtyas. Kegiatan ini juga diikuti oleh Mahasiswa, Dosen, Pengurus Pondok Pesantren dan Umum dari seluruh Indonesia.

Workshop ini menekankan pada ISAK 35 dan UU Pesantren yang dibahas oleh Dr. Agus Samekto dan Kemudian Pedoman Akuntansi Pesantre, Laporan Keuangan dan Akuntansi Bidang Jasa pesantren di sampaikan oleh Dr. Kautsar Riza Salman. Dr. Agus menyampaikan untuk yang dapat menggunakan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah Pesantren yang memiliki Yayasan atau berbadan hokum serta dalam pelaporannya Aset dan Liabilitas dari PP harus dapat dibedakan dengan aset dan liabilitas dari entitas lainnya baik organisasi maupun perseorangan.

Dr. Kautsar menyampaikan dalam Akuntansi pondok pesantren memiliki post tersendiri untuk Aset Netto. Aset neto adalah hak residual atas aset yayasan pondok pesantren setelah
dikurangi semua liabilitas. Aset neto dikelompokkan berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan. Pembatasan ini berasal dari pihak yang memberikan sumber daya, ketentuan
syariah, atau peraturan perundang-undangan. Pihak yang memberi sumber daya kepada yayasan pondok pesantren dapat memberikan pembatasan terhadap penggunaan sumber daya tersebut. Misalnya, pemberi dana memberikan pembatasan bahwa dana yang diberikan tersebut hanya untuk pembangunan gedung sekolah, maka dana tersebut hanya dapat digunakan untuk pembangunan gedung sekolah. Komponen Laporan Keuangannya meliputi:  Laporan posisi keuangan; Laporan perubahan aset neto; Laporan arus kas; dan Catatan atas laporan keuangan.

Dalam kegiatan ini antusias peserta dan ilmu yang didapatkan juga sangat luar bisa. Pemaparan dari Narasumber sangat bermanfaat, namun masih banyaj yang belum terbahas yang akan dilanjutkan diseries selanjutnya sesuai request dari para peserta. Kegiatan ini diikuti oleh banyak peserta dan antusias dengan jumlah pendaftar sebesar 240 dari berbagai kalangan dan instansi. Dengan antusias ini membuat penyelenggarakan akan mengadakan Series lanjutan dari Akuntansi Pesatren ini. (TDP)