Akuntansi Masjid Praktis dan Mudah Berbasis ISAK 35
Program Diploma 3 Univesitas Hayam Wuruk Perbanas menggelar workshop nasional bidang akuntansi. Pada kesempatan ini, pihaknya menggandeng Pusat Kajian Akuntansi (PKA) UHW Perbanas untuk berbagi ilmu pengetahuan melalui Workshop Akuntansi Masjid Praktis dan Mudah Berbasis ISAK 35. Narasumber yang dihadiarkan, yaitu Dr. Kautsar Riza Salman, SE.,MSA., Ak. BKP. SAS. CA. dan Dr. Drs. Agus Samekto, Ak. M.Si., CA. Peserta yang ikut serta dari berbagai kampus dan pengurus masjid berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan lainnya.
Ketua Forum Dosen Akuntansi Publik Jawa Timur, Dr. Drs. Ec. Agus Samekto, M.Si., mengawali materi berupa karakterikstik entitas non-laba. Organisasi nirlaba dibagi menjadi dua berdasarkan sifatnya private dan publik. ”Untuk hari ini kita akan membicarakan tentang organisasi nirlaba bersifat publik,” permulaannya saat workshop Sabtu, 29 Mei 2021.
Lanjutnya, dalam sektor publik akuntanbilitas, stakeholder dan masyarakat itu membutuhkan informasi tentang penggunaan dana, pengelolaan, hingga tujuannya. Mereka pun nantinya merasa penting memahami entitas masjid. “Informasi tentang masjidnya, bagaimana proses di dalamnya, apapun tujuannya,” jelas Agus Samekto.
Kemudian organisasi sektor publik memiliki tujuan yang berbeda-beda. Begitu pula dengan masjid memiliki perbedaan dalam tujuan. Pasalnya, hal-hal yang dihadapi di lingkungan maupun masyarakat sekitar berbeda sehingga wajar tujuannya juga berbeda.
”Laporannya nanti unik dan ada hal keberbedaannya bersifat lokal. Untuk menyusun informasi, perlu adanya standar. Jadi, ketika sudah mulai berkembang masyarakat berhak mengetahui tentang masjid itu. Apalagi sekarang dengan IT (Information Technology, -red) mungkin ada masjid-masjid tertentu sudah mulai bisa meng-link kegiatannya sehingga bisa dimonitor dengan handphone,” jelas Ketua Pusat Kajian Akuntansi (PKA) UHW Perbanas ini.
Sementara itu, Rektor UHW Perbanas, Dr. Yudi Sutarso, S.E., M.Si., mengapresiasi segenap dosen akuntansi di tempatnya yang aktif menyampaikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat. Pihaknya pun berharap kegiatan workshop tersebut bermanfaat untuk pengurus masjid, akademisi, maupun yang lainnya. ”Semoga kegiatan ini membawa berkah bagi kita semua. Berkah dalam pengertian, membawa kebaikan untuk kita dan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa,” pungkasnya.
Untuk diketahui, narasumber dalam workshop kali ini memaparkan berbagai materi, di antaranya: Karakteristik Entitas Non Laba, Akuntansi atas Entitas Non Laba: ISAK 35, Akuntansi Masjid Berbasis ISAK 35, Daftar Akun dan Laporan Keuangan Masjid, dan Sistem Informasi Akuntansi Masjid. (eko/hms)