POJOK OPINI MAHASISWA "UMKM Babak Belur, Transformasi Digital Solusinya!"
INDONESIA menyandang gelar penularan dan angka kematian akibat Covid19 tertinggi di Asia Tenggara. Hal ini cukup memprihatinkan karena Covid19 berdampak pula terhadap anjloknya roda perekonomian Indonesia khususnya dalam sektor UMKM yang babak belur diterjang Covid19. Menurut data Kementerian Koperasi, UMKM menjadi salah satu sektor yang memiliki kontribusi atau pengaruh besar dalam pembangunan dan pertumbuhan perekonomian negara dengan jumlah unit sekitar 99,99 persen dari total unit usaha yang ada. Selain itu, Kementerian Koperasi & Usaha Kecil & Menengah juga memberikan data bahwa UMKM berkontribusi melakukan penyerapan terhadap tenaga kerja yang mencapai 97,24 persen. Namun semenjak adanya pandemi covid19, sektor UMKM mengalami penurunan pertumbuhan dan akan berbahaya apabila masyarakat pelaku UMKM tidak menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi dampak akibat dari virus corona tersebut.
Menurut survei yang dilakukan LIPI (lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), sebanyak 95 persen dari total pelaku UMKM mengaku mengalami penurunan nilai penjualan. Lebih lanjut, survei menunjukkan data sebanyak 37 ribu pelaku UMKM mengaku mengalami dampak sangat serius. Tidak hanya itu, sekitar 56 persen melaporkan penurunan penjualan dan 22 persen melaporkan permasalahan aspek pembiayaan. Data tersebut lebih lanjut juga menunjukkan bahwa 15 persen diantaranya melaporkan mengalami masalah distribusi barang dan 4 persen teridentifikasi kesulitan dalam mendapatkan bahan baku mentah. Kemudian yang menjadi pertanyaan disini adalah bagaimana solusi yang tepat agar sektor UMKM di Indonesia dapat terselamatkan dari bencana Covid19? Apa yang seharusnya dilakukan untuk memperbaiki sistem agar babak belur yang dialami oleh pelaku UMKM dapat sembuh dan tumbuh kembali seperti semula? .................(*)
Baca Selengkapnya disini
*Penulis: Mochamad Arya S Mahasiswa Magister Manajemen STIE Perbanas Surabaya di Radar Surabaya pada Jum'at, 4 Desember 2020