POJOK OPINI MAHASISWA "Virus Covid Tekan Pertumbuhan Industri Asuransi Umum Indonesia"
SUDAH hampir tujuh bulan, pandemi covid-19 melanda Indonesia. Pandemi ini merupakan pandemi terbesar yang pernah melanda Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini, dan diperkirakan akan terus berlangsung hingga tahun 2021. Tentu saja, keadaan ini mengakibatkan dampak negatif di beberapa sektor industri di Indonesia, salah satunya adalah industri asuransi umum.
Industri asuransi umum cenderung mengalami penurunan terutama pada asuransi personal accident. Ini terjadi karena tidak adanya penerbangan, berkurangnya penutupan asuransi kendaraan bermotor akibat dampak ditutupnya akses bepergian yang membuat minat akan pembelian kendaraan menurun. Pertumbuhan negatif premi asuransi kendaraan bermotor ini juga sesuai dengan data GAIKINDO terkait turunnya penjualan kendaraan bermotor baik roda 2 maupun roda 4, infrastruktur yang tertahan juga berpengaruh dengan berkurangnya asuransi jaminan bagi perusahaan asuransi.
Menurut data di dalam laman resmi AAUI (Asosiasi Asuransi Umum Indonesia), pendapatan premi asuransi umum turun 6,1% di kuartal II tahun 2020. Sebagian besar lini bisnis mencatatkan pertumbuhan negatif pada kuartal 2 tahun 2020 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya antara lain asuransi properti, kendaraan bermotor, pengangkutan, penerbangan, energi off shore, asuransi kredit, dan lain-lain.
Melakukan kebijakan Work from Home dan penerapan protokol covid didalam kegiatan bekerja juga dinilai mampu membuat nasabah merasa aman dan nyaman. Juga instrumen investasi harus mampu dimanfaatkan secara optimal dan maksimal, walaupun bukan merupakan bagian terbesar dari pendapatan perusahaan asuransi. (*)
Baca Selengkapnya disini
*Penulis: Alam dan Gibson Mahasiswa Magister Manajemen STIE Perbanas Surabaya Terbit di Radar Surabaya Selasa, 1 Desember 2020