POJOK OPINI MAHASISWA
ANDA sudah merasakan dampak pandemi covid ? pastinya sudah. Apakah masih mau berdiam diri ? yang ada mati bukan karena virus tapi kelaparan. Indonesia terkenal sebagai “sasaran empuk” tujuan ekspor oleh negaranegara lain. Sebagian besar masyarakat Indonesia memilih untuk menjadi penikmat hasil kerja negara lain, sebelum pandemi datang.
Secara umum kebanyakan orang sadar bahwa konsumsi atau pembelian barang hasil produksi merupakan kegiatan penting dalam roda perekonomian. Namun tidak banyak yang sadar bahwa kegiatan konsumsi harus diimbangi dengan yang kegiatan produksi dan menyimpan untuk kelangsungan dan pertumbuhan ekonomi yang sehat. Kok bisa ya ? ya karena sudah terbiasa, terbiasa sebagai pengguna bukan penginovasi. Tapi itu harus diubah untuk bertahan hidup.
Sudah berbulan bulan masyarakat Indonesia berkenalan dengan pandemi covid, seharunya sudah paham bagaimana cara melawannya. Bukan dari sisi kesehatan, bukan. Melainkan dari sisi ekonomi, untuk bertahan hidup.
Ada PKH (Program Keluarga), Bansos Sembako, Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Langsung Tunai (BLT), kartu prakerja dari pemerintah dan lainlain, jadi tenangtenang saja. Ingat, itu hanya sementara. Tidak mungkin pemerintah bisa menghidupi masyarakat sebanyak itu untuk selamanya. Masyarakatnya yang harus berubah dan bergerak, demi kehidupan mereka sendiri.
Pandemi ini membawa dampak perubahan terhadap masyarakat Indonesia. Apakah baik atau buruk ? itu pilihan masingmasing, tergantung sudut pandang yang digunakan mau berinovasi atau hanya diam sambil gigit jari. Bagi mereka yang mau berusaha pasti ada jalan yang terang didepan mata. (*)
Baca selengkapnya disini
*Penulis: Amilia Jasmin & Sisilia Mahasiswa Magister Manajemen STIE Perbanas Surabaya Terbit di Radar Surabaya pada 27 November 2020