Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang dialami oleh Kota Pacitan pada Selasa, 28 November 2017 meninggalkan kisah yang pilu. Ratusan rumah hancur luluh lantah, puluhan korban jiwa berjatuhan, ribuan keluarga terpisahkan, dan banyak akses yang terhenti. Sungguh kejadian yang amat menyedihkan sedang menimpa bumi Pacitan. Banjir setinggi atap rumah, longsor dibeberapa titik mengakibatkan warga kehilangan tempat tinggal bahkan anggota keluarga dalam sekejap. Posko-posko pun mulai didirikan untuk memberikan uluran tangan bagi saudara-saudara kita di Pacitan yang sedang  membutuhkan. Bantuan tersebut entah berupa uang tunai, makanan, minuman, pakaian layak pakai, obat-obatan hingga kebutuhan sehari-hari lainnya.

Hal tersebut juga menarik perhatian seluruh warga kampus STIE Perbanas Surabaya untuk mengulurkan bantuannya secara langsung. Dimana mahasiswa satu sama lain bergotong royong mengumpulkan berbagai bantuan hingga langsung mendistribusikan bantuan tersebut ke Pacitan. Gerakan ini dipelopori oleh Prof. Dra,. Tatik Suryani, Psi., MM selaku Ketua Prodi Magister Manajemen STIE Perbanas Surabaya dibantu oleh para mahasiswa STIE Perbanas Surabaya. Bantuan ini di distribusikan pada tanggal 05 Desember 2017 ke posko penampungan korban banjir dan tanah longsong di sekitaran Pacitan.

Tidak berhenti disitu saja, distribusi bantuan juga berlaniut dengan adanya pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen pada 27 Januari 2018 berupa Trauma Healing untuk anak-anak dan Manajemen Pengelolaan Keuangan Keluarga untuk ibu-ibu di sekitaran Desa Arjowinangun, Pacitan. Acara  ini disambut dengan positif oleh warga desa Arjowinangun beserta Kepala Desa Arjowinangun yaitu Rahman Widjayanto. “Acara yang sangat menarik dan memberikan berbagai manfaat serta pengalaman bagi kami para ibu-ibu, penyajian materi pun cukup mudah kami pahami. Saya harap acara ini tidak hanya dilakukan sekali, namun bisa berkelanjutan setelahnya” kesan salah satu ibu-ibu peserta Manajemen Pengelolaan Keluarga. Segenap warga STIE Perbanas Surabaya berharap agar Kota Pacitan segera pulih dan dapat beraktivitas seperti dulu kala.