Focus Group Discussion Bersama Alumni Sarjana Akuntansi
Minggu, 23 Juni 2019, Program Studi (Prodi) Sarjana Akuntansi STIE Perbanas Surabaya menggelar “Focus Group Discussion Alumni Sarjana Akuntansi Angkatan 2014”. Bertempatan di Hall B kampus 2 jalan Wonorejo Timur no. 16 Surabaya, acara ini di pandu langsung oleh Ketua Prodinya, Dr. Nanang Shonhadji, S.E., M.Si., Ak., CA., beserta Sekretaris Prodi, Titis Puspitaningrum Dewi Kartika, S.Pd., MSA., dan sejumlah dosen akuntansi lainnya.
Dr. Nanang menjelaskan, tujuan diadakan diskusi ini, yakni ingin meminta masukan dari alumni serta mengetahui informasi bagaimana proses mendapatkan perkerjaan setelah lulus dari STIE Perbanas Surabaya dengan mengaplikasikan ijazah serta skill yang didapat selama masa perkuliahan dari 144 SKS yang ditempuh.
Sebanyak 13 alumni angkatan 2014 yang hadir, salah satunya Sandhi Wiratmoko, yang berkerja di perusahaan multinasional KAP EY Indonesia di Jakarta turut menyalurkan pendapatnya. Dirinya menjelaskan untuk bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) Ernst & Young (EY) Indoneisa melewati proses yang panjang, mulai dari beberapa tes hingga wawancara yang semuanya menggunakan Bahasa Inggris. Dari tujuan diadakan acara ini, Sandhi mengaku salah satu mata kuliah, yakni SAP sangat berguna pada saat berkerja.
Menurutnya, perusahaannya yang saat ini bekerja menggunakan SAP sebagai software akuntansi. Namun tidak hanya pengetahuan tetapi skill berorganisasi dan skill penguasaan bahasa khususnya bahasa Inggris juga mendukung kita untuk mempermudah mendapatkan perkerjaan di perusahaan yang kita inginkan.
Membahas tentang skill organisasi, salah satu alumni yakni Subron yang waktu masih menjadi mahasiswa beliau hanya kuliah pulang tanpa mengikuti pengalaman berorganisasi atau terbilang tidak aktif di kampus. Subron menjelaskan meskipun tidak aktif di kampus, pihaknya sudah mulai berkerja pada saat masih kuliah, sehingga pada saat sudah lulus, dirinya juga lebih mudah mendapatkan perkerjaan. Kini Subron menjabat sebagai staf di salah satu perusahaan yang menggunakan Ms. Excel sebagai software akuntansi.
Berdasarkan pengalaman selama bekerja, Subron menjelaskan akan sangat rugi jika tidak menguasai excel terkait fungsi rumusnya. Menurutnya, setiap perusahaan memiliki software akuntansi yang berbeda-beda. Lalu, di dalam segi penguasaan bahasa kita harus memaksakan mahasiswa belajar bahasa inggris dengan cara e-learning di buat berbahasa Inggris serta pada saat pembelajaran mulai dari dosen dan mahasiswa menggunakan bahasa inggris untuk berkomunikasi. (del/hms)