Hari pertama masuk sekolah usai liburan semester, terlihat ada yang beda dari biasanya di SMA Negeri 20 Surabaya. Ratusan siswa kelas XII berkumpul di Aula sekolah setempat dan menerima materi personal branding dari Tim Dosen Universitas Hayam Wuruk Perbanas.

Ketua Tim Dosen UHW Perbanas, Dr. Dra. Nur Suci Mei Murni, Ak., M.M., CA., mengatakan personal branding itu penting guna kemandirian siswa dalam menghadapi tantangan di era globalisasi dan teknologi. Menurutnya, kemandirian perlu ditanamkan sedini mungkin, terlebih siswa ini sebentar lagi akan lulus dari sekolah.

”Mereka akan masuk ke jenjang berikutnya, ada yang bekerja dan ada yang masuk ke jenjang perguruan tinggi. Materi ini bisa jadi salah satu sangu (bekal) siswa untuk menghadapi fase kehidupan berikutnya,” jelasnya di sela acara bertajuk Pelatihan Personal Branding menjadi Prima (Pribadi Mandiri) dan Bertata Krama melalui Pengembangan Mind-Set pada Siswa SMAN 20 Surabaya yang berlangsung secara tatap muka, pada Senin (6/1).

Selain personal branding, kata Nur Suci, pihaknya juga mengingatkan kembali akan pentingnya penerapan tata karma saat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Hal tersebut juga dibarengi dengan manajemen waktu yang baik sehingga perencanaan untuk diri sendiri tertata dengan baik.

”Sekarang, adanya handphone kadang membuat anak-anak terlena. Maka dari itu, manajemen waktu itu kita juga latih untuk mereka melalui games menarik yang sudah disiapkan oleh tim,” tambahnya.

Ke depan, pihaknya pun berharap anak-anak dapat memanfaatkan waktu dengan baik untuk membangun personal branding. ”Ini kan ada jeda waktu ya, kalau mereka mau masuk perguruan tinggi karena nanti ada tes atau seleksi. Jangan sampai leha-leha (bersantai) dan harus melihat diri dengan cermat sehingga mampu membangun personal branding dengan baik,” harapnya.

Siswi SMAN 20 Surabaya, Alya Eidelweiss M.S., mengaku materi terkait personal branding itu penting sekali karena hal itu menjadi salah satu cara orang lain mengenal dirinya. Usai menyimak materi, gadis berkerudung asal Bendul Merisi, Wonocolo, Surabaya ini akan memulai untuk memiliki pemikiran yang selalu bertumbuh dan tidak stagnan di satu tempat serta bisa berkembang di kemudian hari.

”Semoga seminar ini bisa membuat saya dan teman-teman bisa mengenal diri sendiri dan membangun personal branding-nya sendiri,” harap siswi kelas XII-2 itu. (eko/hms)