“Disrupsi Teknologi di Bidang Keuangan dan Perbankan” adalah judul topik yang diangkat dalam Webinar Universitas Hayam Wuruk Perbanas dengan Danacita. Webinar digelar pada Jumat (5/8/2022), kegiatan ini mengundang dua narasumber hebat untuk membahas disrupsi di bidang financial technology (fintech). Pembicara tersebut adalah Ibu Ketty Lie (Co-founder dan CBDO Danacita) dan Bapak Dr. Ronny, S.Kom., M.Kom., M.H (Dosen Magister Manajemen Universitas Hayam Wuruk Perbanas). Kali ini, webinar dilakukan secara online melalui Zoom meeting. Walaupun pelaksanaannya dilakukan secara daring, acara tersebut mendapat apresiasi yang sangat positif dari peserta webinar. Terbukti, jumlah pesertanya mencapai 291 orang dari kalangan umum. 

Pada webinar ini, Universitas Hayam Wuruk Perbanas berkolaborasi dengan Danacita dan mendapatkan kesempatan untuk sharing bersama Ibu Ketty Lie, seorang lulusan Harvard University yang saat ini menjadi praktisi sekaligus CEO dari Danacita. Beliau menyampaikan banyak hal mengenai fintech. Saat ini, fintech lending merupakan salah satu hal yang menjadi pendorong potensi ekonomi di Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa, “segmen demografis Indonesia memiliki potensi ekonomi unik yang disertai dengan risiko tertentu. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, diperlukan pemerataan akses pembiayaan karena dapat menciptakan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia”. Selain itu, Ibu Ketty Lie banyak memberikan penjelasan terkait manfaat fintech lending yang nantinya akan memberikan dampak positif dari hulu ke hilir bagi masyarakat. Karenanya, dampak dari semakin pesatnya perkembangan fintech tidak hanya merambah industri perdagangan, tetapi juga pada industri keuangan Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya kemudahan dari teknologi keuangan atau seringkali disebut financial technology/ fintech.

Materi selanjutnya dijelaskan oleh Bapak Dr. Ronny, S.Kom., M.Kom., M.H. Beliau adalah seorang peneliti di bidang ITE dan e-commerce Universitas Hayam Wuruk Perbanas. Pada sesi materi ini beliau menjelaskan bahwa disrupsi merupakan perubahan besar-besaran dan inovasi yang secara fundamental mengakibatkan perubahan pada semua tatanan, sistem menjadi cara yang baru. Oleh karena itu, dengan adanya perkembangan fintech masyarakat harus memahami regulasi dan siap menghadapi disrupsi teknologi pada saat ini. Bapak Dr. Ronny juga menyampaikan insight-nya dari sudut pandang akademisi bahwa kurikulum di bidang ekonomi dan bisnis perlu untuk memberikan pembelajaran mengenai fintech ini kepada mahasiswa agar dapat memberikan dampak praktis di dunia industri.

Melalui webinar ini, diharapkan mampu memperluas wawasan masyarakat terkait kemudahan pembayaran melalui adanya fintech. Salah satunya dengan adanya Danacita sebagai inovasi platform yang memberikan layanan kemudahan untuk dunia pendidikan diharapkan dapat menjadi pilihan dalam pembayaran perkuliahan. (AA)