Untuk mewadahi pelaku-pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) daerah Jawa Timur, STIE Perbanas Surabaya telah membentuk Inkubator Bisnis. Program ini diinisasi oleh Pusat Kajian Akuntansi STIE Perbanas Surabaya dengan tujuan untuk mendampingi pelaku UMKM. Sejauh ini, STIE Perbanas Surabaya sudah membina puluhan UMKM untuk dikembangkan usahanya.

Kali ini, Pusat Kajian Akuntansi STIE Perbanas Surabaya bermitra dengan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, melakukan pendampingan bagi UMKM di wilayah Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan lainnya. Sebanyak 30 UMKM turut hadir kegiatan Program Inkubator Wirausaha yang berlangsung, Jumat-Minggu, 26-28 Oktober 2018. Mereka berasal dari berbagai bidang usaha, meliputi: Fashion, Kuliner khas Jawa Timur, Aksesoris, Cemilan, perlengkapan rumah tangga, dan lain sebagainya.

Ketua Inkubator Bisnis STIE Perbanas Surabaya, Dr. Nanang Shonhadji, S.E., M.Si., Ak., CA., mengatakan kegiatan Inkubator Wirausaha ini untuk membantu UMKM memecahkan permasalahan dalam berbisnis. Usaha mereka akan didampingi dalam kurun waktu tertentu hingga usahanya berjalan sesuai harapan. "Dalam pelatihan ini, mereka mendapatkan sejumlah materi pengembangan bisnis," paparnya.

Adapun materi-materi yang diberikan kepada pelaku UMKM, di antaranya: Dinamika Kelompok, Visi Bisnis, dan Urgensi Kewirausahaan; Urgensi & Karakteristik Wirausaha; Praktik Penyusunan Rencana Usaha; Kreativitas dan Inovasi. Di hari terakhir, setiap pelaku UMKM akan diberikan kesempatan untuk konsultasi dengan tim pendamping dari dosen STIE Perbanas Surabaya tentang kendala bisnis yang dijalankan. Di samping itu, STIE Perbanas Surabaya menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang dipercaya di Wilayah Jawa Timur.

Sementara itu, Dr. Yudi Sutarso, S.E., M.Si., selaku Ketua STIE Perbanas Surabaya dengan tegas mendukung UMKM keluar dari permasalahan bisnis. Pasalnya, STIE Perbanas Surabaya sebagai Kampus Bisnis dan di lingkup dunia perbankan tentu memiliki strategi yang tepat untuk mengembangkan bisnis UMKM. Contoh sederhananya, seperti pembuatan laporan keuangan hingga penetapan strategi pemasaran untuk peningkatan omzet. "Kami adalah Kampus yang dimiliki oleh perbankan, jadi kami tahu caranya bagaimana mengembangkan bisnis bersama perbankan," tegasnya. (Eko.r)